Enggar Tinggalkan DPR

Enggar Tinggalkan DPR

Mundur dari Golkar, Gabung ke Nasdem \"\"CIREBON - Satu per satu politikus Partai Golkar meloncat pagar ke Partai Nasdem. Setelah Ferry Mursyidan Baldan dan Jeffrie Geovanie, kini giliran Enggartiasto Lukita (Enggar) mundur dari Golkar. Dia lantas bergabung ke partai yang beberapa hari ini akan dipimpin Surya Paloh tersebut. Tokoh asli Cirebon itu mengakui, tidak mudah mengambil keputusan untuk berpindah partai. Namun, gerakan restorasi yang disuarakan Partai Nasdem, bagi Enggar, lebih mengena pada dirinya. \"Saya juga deklarator Ormas Nasional Demokrat yang dilahirkan Bang Surya. Kami mengikuti seluruh gerak langkah yang digunakan,\" ujarnya saat dihubungi Radar Cirebon melalui sambungan telepon selulernya, kemarin. Enggar mengatakan, semangat perubahan ada di Nasdem dan dia melihat Surya Paloh sebagai inisiator yang komit dalam mengusung perubahan. “Saya sudah bersahabat dengan Bang Surya sejak 35 tahun lalu. Jadi saat kawan maju dan membawa semangat perubahan harus dibantu dan didukung,” jelasnya. Apakah Golkar tidak membawa semangat perubahan? Enggar membantahnya. Dia menegaskan, perpindahan dirinya dari Partai Golkar ke Nasdem hanya karena alasan idealisme. Dirinya merasa saat ini tidak bisa berbuat maksimal di Partai Golkar karena kedudukannya hanyalah sebagai anggota. “Saya tidak mampu, tidak bisa berbuat maksimal di Golkar. Mereka (politisi Golkar, red) punya caranya masing-masing. Saya merasa tidak mampu untuk menyalurkan yang terbaik melalui Golkar,” jelasnya. Sementara, di Partai Nasdem, Enggar merasa ada pemberian ruang yang cukup untuknya dalam membawa perubahan. “Di Nasdem ini saya diberikan ruang yang cukup,” tukasnya. Memilih untuk berganti kendaraan, itu berarti Enggar harus melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR RI Dapil 8 Jawa Barat. Pasalnya, Enggar menjadi anggota DPR RI Dapil 8 Jawa Barat meliputi Cirebon dan Indramayu melalui Partai Golkar. Enggar sangat sadar bahwa konsekuensi dari kepindahannya ke Partai Nasdem akan membuatnya harus meninggalkan posisi sebagai anggota DPR RI. “Saya ikhlas, saya legowo. Hal ini (mengundurkan diri, red) akan lebih besar artinya. Untuk apa kita memiliki kedudukan tetapi hasilnya tidak maksimal. Sementara di tempat lain, kehadiran saya bisa lebih berarti,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, per tanggal 23 Januari lalu, dirinya telah menyerahkan surat pengunduran diri dari Partai Golkar dan dari DPR RI. Dia mengaku tidak memiliki ambisi untuk maju sebagai caleg dari Nasdem. Enggar merasa sudah cukup memiliki pengalaman tiga periode sebagai anggota dewan mewakili Fraksi Partai Golkar. \"Dapil saya selama ini Cirebon. Siapa pun yang maju nanti, saya bantu,\" janji pria yang pernah masuk dalam jajaran Bappilu Partai Golkar itu. Selain Enggar, pengacara OC Kaligis masuk Nasdem setelah masuk di jajaran Ormas Nasdem. Kaligis mengaku prihatin atas kondisi bangsa yang memerlukan perubahan. \"Penanaman modal untuk Indonesia akan dilakukan dengan baik, bukan dikuasai asing,\" ujar Kaligis. Kaligis mengaku tidak bermimpi untuk maju sebagai caleg. Dia hanya ingin masuk menjadi bagian elemen perubahan. Kaligis mengaku akan mendukung Nasdem dalam keahliannya di bidang hukum. \"Kalau tenaga saya dibutuhkan, tentu saya akan berikan untuk Partai Nasdem,\" ujarnya. Menanggapi masuknya Enggar dan Kaligis dalam jajaran kader Partai Nasdem, Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella menilai kehadiran mereka menambah energi dan vitamin untuk melakukan gerakan perubahan. Sosok Enggar, misalnya, bukan sekadar anggota Golkar, melainkan juga memiliki sejarah panjang. \"Ini akan menambah mesin kami untuk berjalan lebih cepat,\" kata Rio. Selain mereka, sekitar 43 aktivis angkatan 98 masuk dalam jajaran Partai Nasdem. Rio menilai sosok aktivis bukan orang sembarangan. Aktivis idealisme dan idealisme merupakan kemewahan yang dimiliki partai. \"Kami menerima dengan terbuka. Kami semua akan menghadap Pak SP untuk menyatakan mereka resmi bergabung dengan partai ini,\" tandasnya. Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin membenarkan adanya pengunduran diri Enggar. Surat Enggar kepada DPP Partai Golkar diterima pada Rabu (23/1). Dengan begitu, Partai Golkar segera menyurati DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberitahukan proses pergantian antarwaktu (PAW). \"Sudah resmi (keluar, red), suratnya baru Pak Enggar saja,\" ujarnya. Kemarin bendahara perwakilan Nasdem di Singapura, Monique Narahusada, mengantarkan surat pengunduran diri kepada DPP Nasdem. Surat tersebut diterima langsung oleh Rio Capella di halaman parkir kantor DPP. Menurut Monique, dalam surat tersebut seluruh pengurus perwakilan Nasdem Singapura ikut mengundurkan diri. Dia mengatakan, perwakilan Nasdem tersebut terdiri atas anggota dan pengurus di Singapura yang berjumlah hampir 200 ribu orang. Dan, 120 ribu orang di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia (TKI). Dia menegaskan, pengunduran dirinya beserta sejumlah pengurus Partai Nasdem Singapura disebabkan arah partai sudah tak sesuai dengan yang ditetapkan. Monique merupakan orang yang diutus Ketua Perwakilan Nasdem Singapura, Juanita Dorothea Pantow. \"Itu yang menjadi kekecewaan kami, sehingga kami berpikir tidak lagi sesuai dengan apa yang kami dapatkan selama ini ketika pertama kami komitmen kepada Partai Nasdem,\" kata Monique. Apakah pengunduran diri itu di bawah pengaruh mantan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo? Dia menjawab diplomatis. \"HT memang satu sosok yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan kami. Makanya, kami hadir di konferensi persnya. Apa yang beliau sampaikan itu, kami sungguh-sunguh sependapat,\" tandasnya. (kmg/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: